Notification

×

Terkait Tambang Miliknya di Nagari Pasie Laweh Korong Sakayan PT BEN Berikan Klarivikasi Melalui Kuasa Hukumnya

Minggu, 12 Maret 2023 | Maret 12, 2023 WIB Last Updated 2023-03-13T05:59:48Z

Lubuk Alung | Ada nya keberatan dari masyarakat tentang aktivitas tambang galian sirtukil yang ada di lingkungan masyarakat nagari pasie laweh korong sakayan lubuk alung yang sebelum nya kata masyarakat tidak ada izin dan hanya dua hektar padahal lokasi PT BEN sendiri adalah sebelas hektar sesuai dengan izin yang keluar, hal itu di katakan pengacara nya melalu HP saat memberikan klarifikasi, bahwa semua perizinan sudah lengkap yang di keluarkan dari Pemerintah Pusat melalui ESDM Provinsi, dari Dinas LH Provinsi, dari DPMPTP Provinsi dan dinas perhubungan terkait Lalin Alat Berat dengan perizinan dan IUP nya yang telah di lengkapi sesuai dengan undang undang dan peraturan yang berlaku di negri ini yakni perizinan bahan galian C yang sebelumnya diatur dalam UU No 11 Tahun 1967 yang telah diubah berdasarkan UU No 4 Tahun 2009,

Tanggung jawab sosial lingkungan terhadap wilayah sekitar lokasi tambang milik nya juga akan di jalan kan pihak perusahaan misalnya memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat setempat dan membuka peluang usaha juga bagi masyarakat yang ingin membeli bahan Sirtukil untuk kebutuhan TOL misal nya dan apabila ada keluhan dari masyarakat setempat kami akan carikan jalan keluar nya dengan berembuk maka di minta bagi masyarakat yang keberatan atas aktivitas kami datang lah ke kantor guna terciptanya Kamtibmas yang kondusif dan terjalin silaturahmi yang baik dengan masyarakat dan penguasaha nya dan akan terus memperhatikan TJSL dan keluhan masyarakat jika ada keluhan yang datang kepadanya, sehingga masyakat merasa nyaman walaupun ada akitivitas tambang di lokasi itu, dengan terus memberikan bantuan melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang berorientasi pada pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB). 

Melalui pengacara nya dan melalui w.a yang masuk ke wartawan ini adalah : 

π™ΊπšŽπš™πšŠπšπšŠ πšˆπšπš‘. 

π™Ώπš˜πš›πšπšŠπš• π™ΌπšŽπšπš’πšŠπš™πš˜πš•πš›πš’

π™³πš’πšπšŽπš–πš™πšŠπš

π™ΌπšŽπš—πš“πšŠπš πšŠπš‹ πš™πšŽπš›πšπšŠπš—πš’πšŠπšŠπš— πš’πšŠπš—πš πšœπšπš› πšŠπš“πšžπš”πšŠπš— πš”πšŽπš™πšŠπšπšŠ πš”πšŠπš–πš’ πš–πšŽπš•πšŠπš•πšžπš’ πš™πšŽπšœπšŠπš— πš πš‘πšŠπšπšœπšŠπš™πš™, πš–πšŠπš”πšŠ πš”πšŠπš–πš’ π™°πšπšŠπšœ πš—πšŠπš–πšŠ π™Ώπšƒ. 𝙱𝙴𝙽 πšπšŽπš—πšπšŠπš— πš’πš—πš’ πš–πšŽπš—πš’πšŠπš–πš™πšŠπš’πš”πšŠπš— πšœπš‹πš‹ :

π™±πšŠπš‘πš πšŠ, π™Ώπšƒ. 𝙱𝙴𝙽 πšπšŠπš•πšŠπš– πš–πšŽπš•πšŠπš”πšœπšŠπš”πšŠπš— πš”πšŽπšπš’πšŠπšπšŠπš—πš—πš’πšŠ πšπš’ π™½πšŠπšπšŠπš›πš’ π™ΏπšŠπšœπš’πšŽ π™»πšŠπš πšŽπš‘ π™Ίπš˜πš›πš˜πš—πš πš‚πš’πš”πšŠπš’πšŠπš— πš”πšŠπš‹. π™ΏπšŠπšπšŠπš—πš π™ΏπšŠπš›πš’πšŠπš–πšŠπš— πšπšŽπš•πšŠπš‘ πšœπšŽπšœπšžπšŠπš’ πšπšŽπš—πšπšŠπš— πš›πšŽπšπšžπš•πšŠπšœπš’ πš’πšŠπš—πš πšπšŽπš•πšŠπš‘ πšπš’πšπšŽπšπšŠπš™πš”πšŠπš— πš˜πš•πšŽπš‘ πš™πšŽπš–πšŽπš›πš’πš—πšπšŠπš‘. 

πš‚πšŽπšπšŠπš—πšπš”πšŠπš— πšπšŽπš›πš”πšŠπš’πš πšπšŽπš—πšπšŠπš— πš›πšŽπš”πš˜πš–πšŽπš—πšπšŠπšœπš’ πš πšŠπš›πšπšŠ πšπšŠπš— πš πšŠπš•πš’ πš—πšŠπšπšŠπš›πš’, πš‹πšŠπš‘πš πšŠ πš‘πšŠπš• πš’πšπšž πšπš’πšπšŠπš” πšπš’πšŠπšπšžπš› πšπšŠπš•πšŠπš– πš”πšŽπšπšŽπš—πšπšžπšŠπš—πš—πš’πšŠ. π™½πšŠπš–πšžπš— π™³πšŽπš–πš’πš”πš’πšŠπš—πš•πšŠπš‘ πš”πš’πšπšŠ πšπšŽπšπšŠπš™ πš–πšŽπš•πš’πš‹πšŠπšπš”πšŠπš— πšœπšŽπš›πšπšŠ πš‹πšŽπš›πš”πš˜πš›πšπš’πš—πšŠπšœπš’ πšπšŽπš—πšπšŠπš— πš πšŠπš›πšπšŠ πšœπšŽπšπšŽπš–πš™πšŠπš.

π™³πšŽπš–πš’πš”πš’πšŠπš—πš•πšŠπš‘ πš‘πšŠπš• πš’πš—πš’ πšπš’πšœπšŠπš–πš™πšŠπš’πš”πšŠπš— πšŠπšπšŠπš› πšπšŠπš™πšŠπš πšπš’πš™πšŠπš‘πšŠπš–πš’ πš˜πš•πšŽπš‘ πšœπšŽπš–πšžπšŠ πš™πš’πš‘πšŠπš”.

πšƒπšŽπš›πšπšŠπš—πšπšŠ

πšπš’πš”πš’ πš‚πšžπš–πšŠπšπš›πšŠ SH.MH.Mkn

(𝙿engacara / legal Officer π™Ώπšƒ. 𝙱𝙴𝙽)

Mengenai rekomendasi dari warga dan wali nagari pengacara nya mengatakan bahwa akan tetap berkoordinasi dengan masyarakat setempat, ninik mamak dan para tokoh nagari yang ada di sekitar lingkungan dan hal ini juga menjadi tujuan utama kita berinvestasi di lokasi itu yakni untuk kesejahteraan masyarakat setempat kata nya dalam sambungan telfon dan klarifikasi ini juga bagian dari hak jawab narasumber yang wajib di tayangkan pemberitaan sesuai dengan Undang-undang Pers nomor 40 tahun 1999.

Sekedar di ketahui oleh masyarakat bahwa dengan ada nya Galian C yang ada di wilayah itu sangat menguntungkan bila ada investor yang mau mengelolanya apalagi saat ini di Sumbar sedang berlangsung pembangunan TOL Padang Pekanbaru yang mana tentunya menjadi peluang usaha bagi masyarakat yang ingin menjadi suplier bahan TOL karna bahan galaian yang ada di sana adalah bahan bahan bangunan yang di butuhkan untuk menunjang pembangunan jalan TOL.

Bahan bahan tersebut adalah Batu split / batu pecah / batu belah adalah material bangunan yang diperoleh dengan cara membelah / memecah batu yang berukuran besar menjadi ukuran kecil, menggunakan mesin penghancur (crusher). Secara umum, fungsi utama batu split adalah sebagai bahan campuran untuk pembuatan beton cor. Proses pembuatan beton cor ini adalah dengan mencampur batu split, pasir, semen, dan air. Setelah itu, campuran ini dicetak sesuai dengan peruntukannya.

Ukuran 5 – 10 mm

Ukuran ini disebut juga dengan batu split ukuran 3/8 cm. Ukuran ini banyak digunakan untuk campuran dalam proses pengaspalan jalan, mulai dari jalan yang ringan sampai jalan kelas 1. Batu split ukuran ini akan dicampur dengan aspal menjadi aspal mixed plant atau disebut juga aspal hot mixed.

Ukuran 10 – 20 mm

Ukuran ini banyak digunakan untuk bahan pengecoran macam-macam konstruksi, mulai dari konstruksi ringan sampai berat. Bangunan-bangunan yang menggunakan beton cor dari bahan batu split ukuran ini antara lain jalan tol, gedung bertingkat, bandara, rel kereta, pelabuhan / dermaga, tiang pancang, jembatan dan lainnya.

Dari uraian tsb itulah bahan bahan yang di perlukan untuk proses pembuatan jalan Tol yang bahan bahan nya ada di wilayah ini dan di perkirakan memerlukan ratusan ribu M3 untuk menunjang pembangunan jalan tol ini, dan sama seperti daerah lain nya yang lebih dulu membangun jalan tol dan hampir tidak ada masalah oleh masyarakat nya terbukti dari banyak nya proyek tol yang ada di indonesia sudah mulai hampir rampung semua nya, dan harapan nya juga di Sumatra Barat ini agar tidak terisolir dan tertinggal oleh daerah lain yang sudah memiliki tol terlebih dahulu dan ekonomi masyarakat lebih sejahtera nanti nya dengan lebih terbuka nya akses jalan menuju ke wilayah ini karna adanya Tol.

Ajie Mediapolri | Di olah dari Berbagai Sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

×
Berita Terbaru Update